Sabtu, 19 Maret 2016

About Speaker Seminar GROW 2016


Tiga tokoh baru ini, mulai menguasai dunia entertain. Siapa yang tidak tau mereka , Kaula muda di Indonesia sangat mengenal mereka.


Andovi da Lopez (lahir di Jakarta, 06 Januari 1994; umur 22 tahun) adalah seorang aktor, komedian dan personalia YouTube (YouTuber) berkebangsaan Indonesia. Andovi merupakan adik dari Jovial da Lopez. Bersama kakaknya, ia merupakan YouTuber yang populer setelah meng-upload video-videonya di YouTube lewat akun skinnyindonesian24. Andovi da Lopez sekarang sedang menjalani perkuliahan di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Pada 27 Juni 2011, Dovi membuat akun YouTube hanya untuk meng-upload video cover lagu yang ia nyanyikan, ide untuk membuat video parodi, vlog dan video segmen didapatnya setelah kakaknya, Jovial ikut bergabung setelah tertarik dengan vlog yang ia buat, awalnya semua video diproduksi (di-direct) oleh sang kakak namun karena ketertarikan kakaknya, Jovi pada acting, akhirnya ia juga ikut berperan dengan Dovi dalam berbagai macam video yang mereka buat. Nama skinnyindonesian24tercipta karena menurut kakaknya Jovial, Dovi dulunya sangat kurus maka dibuatlah kata skinny sedangkan kata indonesian karena mereka berdua adalah warga negara Indonesia dan angka 24 ditambahkan karena Dovi sangat mengidolakan pemain basket yang bermain untuk LA Lakers, Kobe Bryant yang bernomor 24. Terhitung hingga bulan Maret tahun 2015  , jumlah tayang saluran mereka sebanyak 8.735.675 dengan total pelanggan sebanyak 246.784.

Egar, by Chevalier.
Namanya Egar Putra Bahtera, lulusan teknik pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2009. Orangtuanya ibu rumah tangga dan ayah bekerja di Bank Indonesia. “Kata orangtua, ‘bahtera’ itu singkatan dari bahagia dan sejahtera. Amin,” katanya. Tapi pekerjaannya bukan bergerak di pertambangan, dia malah menjadi pengusaha sepatu. “Terbalik dengan saya, lulusan manajemen, saya malah kerja perusahaan tambang,” timpal Shilvi (23) yang saat ini berkarier di Direktorat Gas PT Pertamina. Gadis ini sudah menemani Egar sejak mereka sekolah di SMAN 78 Jakarta.

Di tengah obrolan, Egar langsung mengeluarkan dua pasang sepatu Chevalier. Harganya bisa mencapai Rp2 jutaan—paling murah sekitar Rp800.000. Satu pasang lagi Cannes, merek second liner dengan harga sekitar Rp500.000. Bobotnya lumayan, tapi lunak dipakai. Komposisi Cannes lebih ringan lagi, bahan juga tidak kaku, tapi lentur dan fleksibel. Dia mengklaim Cannes merupakan sepatu bot pertama di Indonesia yang eco-friendly karena sol sepatu sudah diteliti di Italia.

Chevalier
Sepatu Chevalier seolah buatan mesin, tapi jangan salah, sepatu ini 100% hasta karya pengrajin Bandung, Jawa Barat. Egar tengah mengembangkan kulit lokal, kerja sama dengan produsen dalam negeri. Saat ini dia masih memakai kulit impor Horween Leathers Company, produsen dari Chicago yang berumur lebih dari 100 tahun. Horween juga dipakai banyak merek sepatu dunia di antaranya Wolverine.  Koleksi jenama lokal ini cukup beragam. Dalam situs tercatat ada enamseason dan satu edisi costum order untuk sepatu bot pria. Ada juga ladies series, dompet, dan baju.

Kesukaan Egar terhadap sepatu sebetulnya terbentuk sejak lama. Ketika SMA, dia hobi kongko bersama teman-teman di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, tempat penjualan sepatu berkualitas (original dan KW alias bajakan). Koleksi sepatu yang dia beli cukup banyak, mulai dari sneaker Nike dan Adidas hingga bot. “Terus saya mikir,someday kalau saya bisa punya brand sepatu sendiri dan di-KW-in di sana kayaknya gokilbanget.”

Produk awal Chevalier memakai kulit lokal dengan kualitas baik, tapi setelah mengindahkan saran pelanggan, masukan dari forum komunitas yang diikuiti, Egar beralih ke kulit impor. “Mulanya belum ada brand lokal yang berani pesan kulit impor. Sebab, kuantitas pesanan harus minimal 300 square feet [sekitar 27,87 meter persegi]. Butuh modal. Tapi saya berani, nekat, karena saya mencoba dengarkan saran customer.”

Chevalier
Keputusan itu menjadi berkah karena selama ini pengrajin lokal sering dijejali material kelas rendah. “Mereka enggak bisa merasakan material kelas wahid karena merek lokal takut bersaing dengan merek internasional, dan akhirnya takut nggaklaku,” katanya. “Saya juga mau edukasi mereka buat ngerasainmaterial terbaik dunia, jadi level mereka naik. Namun,Egar tak mau terus-terusan mengimpor kulit luar. Oleh sebab itu, dia tengah mendekati produsen dalam negeri untuk membuat kulit yang berkualitas seperti Horween.

Ratu Destian, Wakil Presiden dari Relasi Publik (AIESEC).
AIESEC merupakan suatu organisasi pemuda Global yang berada di sekitar 126 negara yang mana AIESEC ini memiliki tujuan untuk mengembangkan diri kalian melalui beberapa program AIESEC yang salah satunya yaitu Global Citizen. Global Citizen Program merupakan salah satu program dari aiesec yang menawarkan kalian untuk melakukan suatu project sosial yang cakupannya Internasional yang mana kalian akan menjadi seorang relawan/volunteer selama kurang lebih 6-8 minggu di salah satu dari 126 negara yang tergabung dalam AIESEC. Global Citizen sendiri bertujuan untuk memberikan sebuah dampak langsung pada masyarakat melalui project sosial ini. Global Citizen berfokus pada beberapa isus-isu di dunia seperti Kesehatan, Pendidikan, Budaya, Lingkungan, dan kewirausahaan. Kalian juga akan mendapatkan banyak manfaat seperti International Networking, personal development, ataupun menjadi representatif dari Indonesia.
Program Global Citizen ini ditujukan untuk mahasiswa dari UPN “Veteran” Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, Universitas Kristen Duta Wacana, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta, Universitas Mercubuana, dan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Tapi tidak menutup kemungkinan bagi mahasiswa dari universitas lain untuk dapat mendaftarkan diri pada program Global Citizen ini.
Global Citizen untuk winter season ini akan diaksanakan dari bulan desember sampai dengan bulan Januari. Namun kalian sudah bisa mendaftarkan diri kalian sebagai Applicant dari sekarang.

0 komentar:

Posting Komentar